Tema Pengabdian Masyarakat lingkup Internal IT PLN yang kami pilih pada Tahun Ajaran Genap 2019/ 2020 ini adalah Pemecah Ombak Sederhana dan Mangrove sebagai upaya pengamanan pesisir dari abrasi. Kegiatan ini dilakukan di Pantai Muara Beting, yang secara administratif pantai ini terletak di Kampung Beting, Rt.05/ Rw.02, Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong, Bekasi.
Kesampaian daerah pengabdian ini menjadi tantangan dan pengalaman tersendiri bagi kelompok PKM kami. Perjalanan darat ditempuh selama kurang lebih 4 jam dari IT PLN ke Kantor Kelurahan Muara Gembong. Dilanjutkan dengan menggunakan perahu selama kurang lebih 1 jam sampai di rumah penduduk. Lokasi penanaman terletak kurang lebih 1km dengan berjalan kaki serta melintasi pantai dengan endapan sedimen khas muara sungai.
Saat ini kondisi hutan mangrove di kawasan Pantai Muara Beting masuk dalam kategori kritis dan termasuk dalam Indeks Tsunami Sedang (Sebaran Mangrove Kritis Indonesia – Kemenko Kemaritiman & KLHK (2018) dan Resiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB tahun 2015). Kondisi abrasi parah, ROB, dan intrusi air laut sebagai akibat tingginya deforestasi hutan mangrove yang terjadi di lokasi menjadikan alasan utama perlunya pengembalian habitat mangrove yang sudah lama menipis karena alih fungsi lahan hutan mangrove yang dirubah menjadi tambak.
Morfologi yang landai dengan elevasi 0 s/d 5m dari permukaan air laut dan kondisi mangrove kritis menyebabkan desa ini tidak memiliki pelindung sama sekali dari potensi geologi negatif karena letaknya di pesisir pantai. Langkah penyelamatan Kawasan yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan penanaman kembali bibit Mangrove dan memastikan bibit dapat tumbuh dalam kondisi pasang surut akibat ROB guna menciptakan ekosistem Mangrove yang baru.
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat telah dilakukan pada Tanggal 24 dan 25 Februari 2020 lalu, dengan penanaman bibit Mangrove yang dibantu oleh mahasiswa, warga khususnya anggota Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dan Komunitas Pecinta Mangrove yang tergabung dalam KeMangteer (Kesemat Mangrove Volunteer). Sedangkan sebagai pelindung kelangsungan hidup bibit Mangrove telah dipasang Alat Pemecah Ombak sederhana sepanjang 100m yang disebut APO Semi Hybrid yaitu pemecah ombak perpaduan dari bambu dan jaring yang terbuat dari plastik.
Harapan kami ketika efektivitas dari habitat mangrove ini mulai terasa, akan menjadi green belt sebagai pengaman utama wilayah pesisir khususnya di Desa Pantai Bahagia dari abrasi, intrusi air laut, dan ROB. Dengan demikian daya guna lahan di desa ini akan meningkat dimasa yang akan datang.